Sabtu, 01 Agustus 2009

AKTIVITAS BELAJAR SISWA,SMA N 1 BATANG HARI

Sejarah sebagai bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, sering kurang mendapat perhatian dari pars siswa. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal antara lain yaitu faktor guru , siswa dan metode pembelajaran yang kurang tepat.
Sebagai seorang guru harus mampu mengatasi hal tersebut yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan adalah metode problem solving.
Metode problem solving adalah sistem pembelajaran yang menuntut siswa belajar untuk memecahkan masalah baik secara individu maupun kelompok. Oleh karena itu dalam pembelajaran siswa harus aktif agar dapat memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru.

Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah efektivitas metode problem solving
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran Sejarah. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode problem solving dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Adapun subjek dari penelitian adalah siswa-siswa SMA N 1 Batanghari kelas XI IPS 1. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini mengunakan tipe penelitian tindakan kelas yang meliputi tahap perencanaan (planning), aksi atau
tindakan (acting),observasi (observing)dan refleksi (reflecting).Telcnik
pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan angket dan observasi langsung. Kemudian data tersebut dionalisis dengan teknik analisa data kualitatif.

Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini antara lain 1) Memperhatikan penjelasan guru. 2) Membaca buku pelajaran sejarah. 3) Mencari informasi dalam mengerjakan diskusi. 4) Menyatakan pendapat. 5) Mengajukan pertanyaan.6)
Memberikan jawaban. 7) Mengerjakan tugas.

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving pada setiap siklus I, II dan III diperoleh hasil yang cukup memuaskan. Efektivitas metode problem solving dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I efektivitas metode problem solving sebesar 52,8% siklus II sebesar 61,1% dan
siklus III sebesar 66,7%. Sedangkan rata- rata aktivits belajar siswa pada siklus I
sebesar 55,5%, siklus II sebesar 69,8% dan pada siklus III sebesar 82,5%. Jika demikian penggunaan metode problem solving dalam pelajaran sejarah dapat secara efektif meningkatkan aktivitas siswa sebanyak 27%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar